FABEL JEPANG DAN INDIAN AMERIKA
PENGAYAAN KOMPETENSI INTERKULTURAL KOMUNIKASI
Abstract
Fabel sebagai dongeng anak dengan tokoh fauna dapat menjadi media interkultural komunikasi dalam pembelajaran bahasa pemilik cerita. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kompetensi interkultural dari literasi anak dua negara, fabel Jepang dan Indian Amerika. Pendekatan pragmatis yang memberikan perhatian pada manfaat terhadap pembaca, digunakan untuk mengungkap kompetensi tersebut dengan metode analisis konten. Hasil penelitian mengungkap bahwa fauna dalam fabel Jepang (tanuki dan tanishi) dan dongeng Indian Amerika (rabbit dan wolf) merupakan dewa dan simbol bagi masyarakat kolektif pemilik cerita. Fabel Jepang menunjukkan fauna tanuki yang dianggap memberi keberuntungan dan tanishi juga memberi keselamatan/kesehatan. Fabel Indian Amerika menunjukkan fauna rabbit dan wolf berfungsi sebagai simbol yang berlawanan, masing-masing mewakili aspek yang berbeda dari sifat manusia dalam bertahan hidup. Kedua fabel tersebut mengusung kepingan budaya dari negara pemilik cerita sehingga kompetensi interkultural komunikasi dapat ditransfer secara sederhana kepada anak.
Kata kunci: Fabel, literasi, kompetensi, interkultural komunikasi

Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hikari: Jurnal Bahasa dan Kebudayaan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.